Bukan sebuah ucapan di Hari Valentine
Melihat tanggal di hari ini, memang benar tanggal ini merupakan tanggal spesial bagi para pasangan atau yang percaya saja. Hari ini, 14 februari diperingati sebagai hari kasih sayang, atau kalau dalam bahasa asing disebutnya sih valentine.
Memang spesial, meskipun tak se-spesial martabak telor bebek isi 4, sungguh menggiurkan.
Tapi sebagai orang yang menyandang status not in relationship a.k.a jomblo, tentu saja saya tak merayakannya dan merasakannya secara langsung. Bahkan untuk mengucap kata "selamat hari valentine" saja tidak, dan seterusnya pun tidak akan.
Selain tanggal hari valentine, yang saya lalui di hari ini cukup tak sesuai dengan agenda yang diharapkan dan dijadwalkan. Satu hari sebelumnya, saya menyusun agenda secara garis besar untuk hari ini. Saya berusaha untuk mewujudkannya dengan melakukan satu per satu daftar itu. Tapi ternyata, sejak pagi saja sudah gagal total :(.
Sialnya saya bangun terlalu siang, tepatnya sekitar jam setengah 8 pagi. Padahal, niatnya bangun jam 5 pagi untuk beribadah dan melakukan kegiatan bebersih rumah di hari ini.
Oke, meski telat bangun, untungnya saya masih memiliki semangat untuk tetap melaksanakan agenda di hari ini. Saya pun melakukan berbagai kegiatan domestik macam mencuci pakaian (banyak sekali, jauh dr biasanya), menyapu, merapikan isi kamar, dan bebersih diri. Setelah semua itu selesai, saya pun pergi berbelanja ke swalayan dan membeli lauk untuk makan brunch (breakfast-lunch), kalo istilah kerennya sih gitu.
Setelah itu, saya berniat untuk melanjutkan membaca buku yang belum kunjung selesai lebih dari dua minggu lamanya. Namun, mata ini terlalu berat untuk terjaga, dan seketika terlelap. Bangun-bangun, ternyata saya ketiduran sangat lama, hingga hampir empat jam lamanya. Hmpft, sungguh menyebalkan.
Setelah bangun, sakit kepala saya sedari malam hari kembali kumat, hingga saat tulisan ini dibuat juga masih. Baru saja keluar kamar, ternyata hujan turun begitu derasnya (ini lebay, tapi emang kayak lagu SO7, sih, ehe), baru saja ke toilet, listrik pun mati sementara baterai ponsel dan laptop pada kondisi krisis. Semakin menyebalkan pula rasanya.
Di tengah kekesalan dan rasa agak lapar. Saya pun akhirnya memasak mie instan. Setidaknya bisa mengobati kelaparan dan kesialan di hari ini. Begitulah hari ini berakhir dengan menyantap kehangatan Indomie rasa kari ayam plus telor dan cabe, nikmat~.