Dunia yang penuh cita-cita masa kecil



Pada laman twitter yang sedang kutelusuri, muncul sebuah postingan dari akun base tentang salah satu taman hiburan anak-anak yang pernah kukunjungi di masa kecil. Unggahan itu mengembalikan kepingan ingatan masa lampau yang lama kusimpan. Tempat itu menjadi salah satu kenangan indah yang selalu menyenangkan untuk diingat. Belasan tahun sudah berlalu, namun aku masih ingat jelas bagaimana suasana pada hari itu. Betapa gembiranya menjelajahi dunia mini di mana aku bisa melakukan pekerjaan apapun seperti dalam cita-cita masa kecil.

Dunia yang kecil itu bernama Kidzania. Sebuah ‘kota’ yang memberikan kebebasan bagiku, yang masih kanak-kanak, untuk menjalani beragam profesi yang dapat mewujudkan mimpi masa kecil. Ada begitu banyak permainan peran profesi yang bisa kucoba satu per satu, semuanya lengkap dengan seragam dan atribut khas lainnya.

Dahulu aku mengunjunginya ketika masih belum mengenal apa itu dunia kerja sesungguhnya. Ketika aku masih menjadi anak kecil yang polos, yang sangat antusias untuk bisa bermain di dalamnya.

Kedatanganku ke Kidzania tidak lain tidak bukan ialah karena study tour yang diaselenggarakan oleh sekolah. Kami semua se-angkatan pergi beramai-ramai ke sana bersama para guru yang mendampingi. Ketika masuk, aku langsung dibuat takjub dengan seisinya. Taman hiburan ini adanya di dalam ruangan tapi sangatlah luas. Seperti halnya kota, di dalam tempat ini ada jalan raya, kendaraan, bangunan-bangunan, toko swalayan, bahkan SPBU juga. Aku mengamati keadaan sekeliling dengan saksama. Dalam hati aku bergumam, “aku belum pernah mengunjungi tempat yang seperti ini seumur hidup”.

Setelah puas kagum dengan suasana Kidzania, aku beserta teman-teman pun berkeliling melihat beragam tempat dan peran profesi yang bisa kami lakoni. Ada begitu banyak hingga aku bingung hendak memulai dari mana. Kami pun berpencar-pencar ke tujuan yang kami inginkan. 

Masih amat kuingat, salah satu peran yang kucoba saat itu ialah pegawai pabrik permen Milkita, entah sampai sekarang masih ada atau tidak. Selain karena tidak mengantri lama, ‘bekerja’ di pabrik milkita membuatku memperoleh dua buah permen gratis, meskipun kayaknya nggak benar-benar gratis karena aku perlu membayar dengan kidzos untuk mencoba profesi itu.

Seingatku pula, ada beberapa kegiatan lain yang pernah kucoba selama di sana. Aku pernah mencoba profesi sebagai penyiar radio, pembalap mobil, hingga sebagai pesulap (hanya karena iming-iming hadiah yang didapat setelahnya, hehe), luar biasa memang.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.